Prima, FISIP- Beberapa hari ini, desas-desus mengenai penyelenggaraan P2maba ke-5 telah menyebar. Banyak opini yang muncul mengenai penyelenggaraan ini. Informasi pun berdatangan tidak jelas. Mahasiswa baru gundah. Pertanyaan-pertanyaan berdatangan, namun belum ada yang bisa menjawab.
Tim Prima telah mewawancaria beberapa orang mengenai hal ini. Ketika ditanya tentang penyelenggaraan P2maba, Ketua BEMF dan Wakilnya, Wildan-Nurhayati, senada mengatakan bahwa hanya panitia yang bisa menjawab.
Wildan mengatakan "Aku rasa ini porsi panitia ... yang menjawab. Bukan berarti kami tidak mau menjawab, hanya ada porsi-porsi sendiri buat menjawab,"Terangnya.
Jojo, Ketua Panitia P2maba mengaku masih ada masalah komunikasi dengan dekanat sehingga pertemuan ke-5 masih belum jelas status nya.
Ia berkata "Awalnya itu fakultas bilang pertemuan di proposal 5 kali pelaksanaan namun 4 kali gapapa. Tiba-tiba kemarin fakultas minta kita mengadakan 5 kali sama seperti dengan yang ada di proposal"
Pihak Fakultas ketika ditanya mengenai hal ini sedang berhalangan sehingga tak bisa menaggapinya.
Doni, CO Acara P2maba, menjelaskan bahwa awalnya panitia tidak ingin mengadakan pertemuan ke-5, namun karena dorongan dari BEMF untuk menyelesaikan pertemuan ke-5 agar mendapat dana tambahan, panitia telah bersedia melakukan pertemuan ke-5.
"BEMF ngotot karena jika pertemuan ke-5 tidak dijalankan, anggaran pertemuan ke-5 sebesar 25 juta tidak bisa diturunkan. Artinya kita tidak bisa mengundang Denny Caknan seharga 56 juta atau Tammy Aulia seharga 35 Juta sesuai perencanaan awal. Sisa dana kami hanya 35 juta sehingga tidak bisa mengundang artis tersebut karena ada banyak yang harus disiapkan dan uang nya pas-pasan" Terang nya.
Untuk menanggapi hal itu, Doni menceritakan bahwa ada alternatif untuk mendatangkan guest star Ilux.
"Ilux trgolong murah kerana hanya 15 Juta. Jadi kita masih ada 20 Juta untuk menyiapkan panggung,Artis tambahan, dekorasi, dll untuk inaugurasi"
Meski panitia P2maba sudah mendapat solusi dengan mendatangkan artis Ilux, BEMF masih mempertahankan rencana awal untuk dilanjutkan ke pertemuan ke-5 untuk menambah pencairan dana sebesar 25 juta.
Doni menjelaskan " saat saya tanya alasan, BEMF menjelaskan tentang sanksi sosial yang diterima oleh FISIP. Mereka menjawab kalo takut nanti panitia PPMB 2020 tidak mendapat anggaran sesuai yang diinginkan"
Setelah itu, ditetapkanlah bahwa pertemuan ke-5 tetap diadakan dan diselenggarakan pada tanggal 1 Desember 2019.
"Akhirnya Jo sebagai ketua melakukan voting terbuka kepada panitia yang hadir ... dan diputuskan bahwa pertemuan ke-5 diadakan pada tanggal 1 Desember 2019 sekaligus dengan inaugurasi atas pertimbangan bahwa sudah tidak ada lagi agenda kosong di dalam FISIP," Jelas Doni. (Ah)