By LPM PRIMA FISIP UNEJ
27 Mar 2023 - 12:40:18
Puasa ramadan baru berjalan selama lima hari, tetapi para mahasiswa sudah merasakan lapar dan hausnya ketika berada di kelas. Mahasiswa harus menempuh waktu kuliah yang padat dengan hanya bermodalkan sarapan di kala subuh. Perjuangan-perjuangan ini diharapkan dibayar dengan pahala berlimpah dari Sang Kuasa.
Menjalani aktivitas kuliah di bulan ramadan tentu berbeda suasananya dengan hari biasa. Apabila setelah kelas kita akan melipir ke kantin untuk mencari sarapan, makan siang, atau hanya sekedar membeli jajanan kantin. Kini kegiatan itu tidak bisa dilakukan.
Ditemui siang tadi di salah satu ruang kelas Gedung ISDB, mahasiswa berinsial SI terlihat lemas. Tak ada sapaan seperti biasanya. “Aku tadi sahurnya cuma pake aoka, dan nasi dengan sosis mentega,” jelasnya. Ia juga mengaku sabar menunggu kumandang adzan maghrib ditemani dengan kelas sore dan rintik hujan sekilas.
Sedangkan menurut mahasiswa lain yang berinisial IK, dia terlihat sama-sama tidak bertenaga. Padahal kelas saja belum dimulai apalagi dosen belum kunjung hadir. “Kalau dibilang capek ya capek sih, kalau kuliah apalagi full kan itu capek banget kalau puasa gini” kata IK memberi penjelasan. Namun, dengan kondisi lelah ini mahasiswa dengan inisial IK harus tetap mendengarkan dosen mengajar. IK menambahkan jawabannya ketika ditanya apakah perutnya sudah keroncongan. “Beh bukan kerasa lagi,” jawabnya.
Melakukan aktivitas kuliah sambil berpuasa memang tidak mudah. Pusing, lelah, perut keroncongan adalah hal yang wajar dirasakan. Dengan adanya puasa bulan ramadan ini sebagai mahasiswa kita harus belajar untuk menahan nafsu dari godaan dan tetap semangat untuk belajar. Jangan jadikan puasa sebagai terhambatnya motivasi untuk belajar
Penulis : Syahrina Rojabar Rizqiyah (SRR)
Editor : Tim Redaksi LPM PRIMA FISIP