Tingkat Keberhasilan Alumni: Melacak Jejak Pendidikan dan Karir Melalui Tracer Study

LPM PRIMA, Jember – Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh lembaga riset pendidikan telah menyoroti jejak pendidikan dan karir para alumni dari berbagai institusi pendidikan tinggi salah satunya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember.

Tracer study yang dilakukan dalam rentang tiga tahun terakhir ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan dan kesiapan para lulusan dalam memasuki dunia kerja. Adanya tracer study menjadi langkah dalam merekam kualitas lulusan.

“Instansi pendidikan seperti anak SD, SMP atau SMA pasti ingin anaknya pintar-pintar supaya bisa lanjut ke sekolah yang bagus. Sama seperti ketika kuliah, Pak Dekan menginginkan mahasiswa terserap di tempat kerja sesuai dengan yang diinginkan atau mungkin menjadi wiraswasta yang berkualitas” ungkap Fifin Rahmawati selaku Wakor Akademik Kemahasiswaan dan Alumni FISIP UNEJ, Senin (11/12)

Fifin menjelaskan bahwa pelaksanaan program tracer study di FISIP tidak hanya diupayakan oleh pihak fakultas, tetapi juga terdapat pihak lain yang turun langsung untuk membantu, yakni mahasiswa penerima beasiswa “Mahasiswa Berkarya”.

Selain itu, beliau juga menyampaikan kondisi yang dihadapi pihak fakultas dalam menghadapi berbagai kesulitan saat program dijalankan.

“kami juga evaluasi bersama dengan para mahasiswa tracer itu kenapa sampe seperti itu. udah bagus menurut saya mbak. Kalo sebelumnya kita belum punya seperti itu (beasiswa mahasiswa berkarya), terus terang belum banyak terisi. terisipun juga asal asalan. tapi sekarang udah mulai lumayan lah. ada yg mau mengisi itu udah bagus, kalo ada yg kurang nanti bisa diperbaiki.” jelasnya, Senin (11/12)

Wakor Bidang Alumni dan Kemahasiswaan FISIP UNEJ tersebut menyampaikan harapannya agar program tracer study dapat terisi dengan maksimal namun tetap dengan isian data yang berkualitas.

“Harapan saya yang mengisi banyak, dan isinya berkualitas. Jadi ada gambaran bagi kami selaku pengelola program studi untuk CPL (Capaian Pembelajaran) dan CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah) dalam proses belajar-mengajar. Sehingga lulusan kami berkualitas dan diterima di lapangan kerja.” pungkasnya, Senin (11/12)

 

Penulis: Kristina Ike Asa 

Editor: Tim Redaksi LPM PRIMA

Inisiatif BPM FISIP Gelar Forum Diskusi Bedah Alur Birokrasi Kampus

LPM PRIMA, FISIP - BPM FISIP UNEJ menggelar forum diskusi pada Rabu, 04 Oktober 2023 di Pendopo FISIP Universitas Jember, diiringi dengan kehadiran kalangan mahasiswa umum dan delegasi Ormawa untuk melek tentang kondisi dan alur birokrasi kampus.

Forum berjalan dengan isu menarik, diangkat dalam tema “Optimalisasi Alur Birokrasi Dalam Manajemen Fakultas: Tantangan dan Solusi”. Kemudian pembawaan muatan materi disampaikan oleh Pemateri I, Riska Hasanah - selaku Mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi FISIP 2023, serta disusul oleh pemateri II yakni Lutfi - Demisioner Ketua BPM FISIP UNEJ 2019.

Isu yang diangkat berkaitan dengan kondisi layanan birokrasi FISIP hari ini, dinilai masih belum ideal dari segi alur dan manajemen SOP yang sudah ada. Kondisi ideal tersebut mengarahkan pada kinerja sistem birokrasi dengan efektif dan efisien. Namun, FISIP sering menuai masalah dalam layanan birokrasinya belum maksimal, sehingga mendapati mahasiswa sering mengeluh dengan kualitas layanan yang tidak ideal dan menyulitkan.

A’raaf – Ketua BPM FISIP mengatakan, sebagai perwakilan dari pihak penyelenggara pada aspek tujuan dan indikator keberhasilan keberlangsungan acara.

Tujuan dari penyelenggaraan acara diskusi malam ini adalah memberikan pengetahuan, serta menambah pemahaman mahasiswa, ormawa, serta ukm yang ada di FISIP terkait alur birokrasi yang ideal. Dengan harapan dapat terbentuknya birokrasi ideal di FISIP, sebab BPM juga memiliki fungsi aspirasi dari mahasiswa, ormawa dan ukm yang ada di FISIP dengan, acara ini terbuka untuk mahasiswa fisip dan minimal 3 orang dari setiap ormawa, serta ukm sebagai indikator keberhasilan keberlangsungan acara kami,” ujarnya.

Menurut A’raaf, BPM telah berusaha sesuai kapasitas yang dimiliki. Dengan terselenggaranya acara ini dapat menjadi langkah awal dari perbaikan alur birokrasi di FISIP.

Acara ini pasti membawa perubahan sekecil apapun, baik perubahan pada sektor birokrasi sesuai dengan yang diharapkan atau perubahan perspektif seperti bertambahnya pemahaman mahasiswa terhadap alur birokrasi yang ada di FISIP selama beberapa waktu,” kata A’raaf.

Forum diskusi berlangsung dengan muatan yang disampaikan oleh pemateri I. Muatan materi yang disampaikan seputar membaca kesenjangan dan kondisi ideal per hari ini dengan elemen-elemen yang terlibat didalamnya, birokrasi ideal, unsur birokrasi, dan nilai demokratis – humanis.

Pandangan birokrasi ideal sebenarnya relatif, kita tidak bisa terpaku hanya pada satu teori tetapi juga harus benar-benar memahami substansi dan juga realitas yang terjadi disekitar kita. Jadi penekanannya adalah pada substansi untuk apa birokrasi itu diadakan? Untuk apa di implementasikan? Dan untuk siapa? Kemudian untuk mengukur keidealannya dapat diukur dari bagaimana berjalannya fungsi-fungsi dalam sistem birokrasi  itu secara normal dan berkesinambungan, maksud normal disini sesuai dengan peran dan fungsi idealnya yang sesungguhnya dan bisa dipertanggung jawabkan, sementara orientasinya adalah untuk kebermanfaatan objek bagi birokrasi itu sendiri, objeknya siapa? Kalau di dalam pemerintahan yaitu masyarakat, jika di institusi pendidikan ya mahasiswa. Kemudian, untuk mencapai kata ideal itu tadi birokrasi juga harus disertai dengan nilai-nilai demoratis dan humanis dalam pengimplementasiannya,” ujar Riska Hasanah.

Dengan itu, menyadarkan bagi kita sebagai mahasiswa sifatnya wajib untuk mengetahui dan mengungkap akar permasalahan terkait birokrasi.

Teman-teman harus memiliki kepekaan sosial yang tinggi, fungsinya untuk apa? Agar bisa membaca persoalan dan kesenjangan yang terjadi di lingkungan sekitar kita itu lebih detail dan tajam, di sini yang menjadi sasaran adalah permasalahan terkait birokrasi. Jadi, sebelum kita menginventaris masalah birokrasi kita harus lebih dahulu peka dan memiliki pembacaan yang tajam atas realitas kesenjangan yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Kemudian kira-kira masalah birokrasi itu apa aja sih? Jadi, diinvetarisir dan dibedah satu-satu dijadikan alternatif-alternatif pilihan terkait permasalahan mana terkait birokrasi yang paling menonjol, sehingga membutuhkan pembahasan lebih lanjut dan digali secara detail akan akar permasalahannya. Lalu, untuk mengungkap akar permasalahannya teman-teman bisa membandingkan dan melakukan penilaian atas berjalannya fungsi masing-masing elemen yang ada dalam birokrasi, entah itu para birokratnya atau objek dilayani yang bermasalah. Jadi sepenuhnya pelaksana birokrasi menjadi penyebab utama munculnya masalah dalam pelakasanaan tata sistem birokrasi, bisa jadi objeknya yang mengalami misS komunikasi sehingga, elemen itu perlu diilai sepenuhnya dan dibedah satu-satu sampai menemukan akar permasalahan. Dengan melakukan pembacaan itu teman-teman bisa tahu detail permasalahan dan akarnya ada dimana yang harus dibenahi. Untuk alternatif lainnya pada penggunaan teori yang sudah ada karena munculnya teori pasti melalui proses ilmiah, ada data-data, ada fakta-fakta,dan  ada temuan lapang yang kemudian suatu teori yang dapat diadopsi untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks birokrasi hari ini,” tambahan Riska Hasanah.

Muatan Pemateri II, mengangkat tentang konsepsi ideal terkait sistem dan SDM pada tata kelola birokrasi, harus saling mendukung antar kedua komponen tersebut guna memastikan pelayanan yang dilakukan berjalan dengan baik.

Sistem birokrasi dan juga SDM itu harus saling mendukung, artinya kembali lagi kepada pernyataan bahwasanya dibalik sistem yang kuat maka disitu orang jahat akan bisa berperilaku baik. Dan juga dibalik sistem yang lemah, maka orang baik akan menjadi orang jahat. Artinya apa? Ketika sistem itu sudah bagus dan sistem itu sudah kuat, maka harus juga didukung dengan SDM yang juga mumpuni, SDM harus profesional dan mampu berperilaku sesuai porsi yang sudah ditentukan. Percuma, ketika sistem itu bagus tapi orang-orang yang ada di dalam sistem tidak bisa menjalankan tugasnya secara profesional  dan sesuai porsinya. Maka, disitu akan terjadi suatu persoalan terkait sistem yang sudah dibuat, begitupun sebaliknya ketika SDM bagus tapi sistemnya kurang bagus, maka disitu akan terjadi pelayanan yang tidak efektif. Semisal, ketika orang-orang yang ada disistem sudah mengerjakan tugas dengan profesional dan sesuai porsinya, efektif. Misal jika birokrasi harusnya satu pintu menjadi lima pintu, nah itu kurang baik. Jadi, intinya sistem dan SDM atau orang-orang yang ada didalamnya sangat berkesinambungan dan harus saling mendukung. Ketika sistem dan SDM sudah baik dan berjalan seharusnya, maka dapat dipastikan pelayanan itu berjalan dengan baik," ujar Lutfi – Demisioner Ketua BPM FISIP UNEJ periode 2019.

Hadirnya forum diskusi yang diselenggarakan BPM FISIP, mendapat perhatian oleh Dwija –selaku Ketua BEM FISIP periode saat ini, yakni pada dampak dan gerakan isu-isu strategis yang berada di fakultas kebanggan kita.

Jadi memang menjadi keresahan bersama yang akhirnya bisa diangkat dalam topik diskusi ini, sehingga yang diharapkan dampaknya itu sebagai kita seorang mahasiswa melek akan keadaan birokrasi yang ada di fakultas kita ini. Sehingga, pembahasan perihal birokrasi ataupun isu yang strategis lainnya itu tidak hanya berhenti di ruang diskusi, namun ada tindak lajut yang lain entah itu bisa berupa kajian atau pun sarasehan dan audiensi dengan pihak-pihak terkait yang intinya menyelesaikan permasalahan yang menjadi keresahan mahasiswa-mahasiswa di FISIP,” ungkapnya.

Sebagai mahasiswa FISIP merasakan permasalahan layanan birokrasi yang menyulitkan bagi mahasiswa, salah satunya menyoal Standar Operasional Prosedur (SOP) yang selama ini dinilai tidak memberikan manfaat dan cenderung merugikan mahasiswa.

Per hari ini dengan kondisi faktualnya, banyak sekali mahasiswa-mahasiswi itu yang kebingungan ataupun merasa kesulitan mengenai alur birokrasi dalam proses pengajuan administrasi sesuai dengan kebutuhan dari mahasiswa itu sendiri. Jadi, memang tidak adanya informasi ataupun transparansi perihal kegiatan-kegiatan administrasi ini cukup menyulitkan bagi mahasiswa dalam hal administrasi di fakultas,” kata Dwija.

Disamping itu, forum diskusi berlangsung dengan keikutsertaan mahasiwa FISIP dan dari berbagai elemen UKM, serta Ormawa yang muncul dari motif kesadaran pada kepedulian terkait kondisi birokrasi FISIP hari ini.

Sebagai peserta diskusi kali ini, masih pada taraf peserta yang hadir dibangkitkan oleh kepedulian birokrasi, terkait gerakan ini berhenti atau tidak jika berkaca pada tahun lalu kan aksi nyatanya belum diketahui oleh seluruh mahasiswa FISIP. Jadi, menurut saya ini masih mengambang untuk ada gerakan atau tidak. Karena, birokrasi yang ada di FISIP itu relatif sulit yang memang sifatnya subjektif dan ketika ada mahasiswa yang dikenal oleh pejabat di FISIP itu pasti cepat prosesnya, berangkat dari pengalaman kita pada waktu itu sudah mengenal mereka dan sebaliknya, kemudian cepat-cepat dibuat. Juga, mendapati cerita teman-teman meskipun sudah di follow-up sampai hari ini suratnya juga belum keluar maka ini dianggap merugikan jika hanya bersifat subjektif dari pihak dekanat ataupun pihak fakultas kepada mahasiswa,” ujar Fika – Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial (Himakes).

Adapun kekurangan dan kelebihan dari forum diskusi yang diselenggarakan oleh BPM sebagai lembaga pengawalan aspirasi yang memiliki fungsi pengawasan, budgeting dan birokrasi.

Kekurangannya pada partisipasi dari seluruh UKM dan Ormawa yang ada di FISIP itu belum begitu penuh dan juga dalam penyuaraan dalam istilahnya sharing gitu, karena memang isu ini sudah sangat klasik. Jadi, menurut saya mahasiswa itu ataupun UKM dan Ormawa lebih menunggu mau ada gerakan apa, yang arahnya ngomongkan birokrasi sulit tapi tidak ada aksi selanjutnya. Kalau kelebihannya buat yang datang, pasti merasa tercerahkan yang kemudian merasa ada sedikit informasi barangkali itu suatu berlian seperti tadi ada SOP, tapi itu tidak digaungkan atau tidak begitu disosialisasikan kepada mahasiswa. Sehingga, sejauh ini sepengalaman saya terkait birokrasi hanya bersifat subjektif saja menuai perbedaan. Maka, kelebihannya agenda ini ada informasi yang berguna untuk mahasiswa FISIP dengan harapan suatu bentuk dari hasil kegiatan diskusi ini secara nyata dalam bentuk aksi,” ujar Fika.

Keresahan yang muncul akibat tata kelola sistem birokrasi yang dinilai tidak ideal oleh mahasiwa FISIP sendiri, mengharuskan BPM segera mengambil tindakan pada rencana lapang berupa aksi nyata, selain agenda diskusi yang diselenggarakan.

Terdapat langkah yang BPM rencanakan untuk menindaklanjuti diskusi malam ini. BPM akan mengkaji SOP yang telah ada. Apabila sesuai, maka BPM akan mencetak SOP yang ada dan menempel di mading-mading FISIP. Namun, apabila dinilai belum sesuai, akan dilakukan langkah lain untuk menghasilkan SOP yang jelas dan sistematis,” kata A’raaf.

Penulis : Muhammad Farhan (MF)

Editor  : Tim Redaksi LPM Prima FISIP

 

 

FISIP Universitas Jember Siap Gelar PPMB 2023

LPM PRIMA, FISIP - Gunawan Wibisana selaku ketua pelaksana Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PPMB FISIP 2023) menerangkan bahwa persiapan PPMB FISIP 2023 telah mencapai 70%, dengan tema Tempo Intelektual : Akselarasi Progresif Mahasiswa Dalam Menata Peradaban Bangsa

Tema yang digunakan merupakan pengembangan dari PPMB 2022, Gunawan Wibisana memilih untuk kembali menggunakan istilah FISIP Genuine yang dirasa sudah ideal sebagai grand design PPMB tahun ini. 

“FISIP Genuine ini udah suatu konsep yang benar-benar matang. Pertama itu udah ada lagunya, terus udah ada videonya di youtube , udah ada filosofi logonya, terus diksi FISIP Genuine ini menurutku udah ideal,” terang Gunawan Wibisana (8/09)

Berbeda dengan PPMB tahun kemarin yang diadakan di Gedung Soetardjo, penyampaian materi PPMB tahun ini akan diadakan di ruangan kelas. Semua mahasiswa baru 2023 nantinya akan dibagi menjadi kelompok-kelompok yang berisikan seluruh mahasiswa program studi yang ada di FISIP. Hal ini dilakukan sebagai bentuk evaluasi dari penyampaian materi PPMB 2022 yang dirasa kurang efektif.

PPMB 2023 akan dilaksanakan selama 6 hari yaitu pada hari sabtu dan minggu, dimulai pada 23 september 2023. Kegiatan ini diikuti oleh 832 mahasiwa baru. PPMB 2023 ditargetkan mampu memperbaiki evaluasi yang ada pada PPMB 2022 dan mampu menyaring potensi-potensi mahasiswa baru 2023 melalui kegiatan-kegiatan yang ada salah satunya perlombaan kognitif. 

Dalam persiapannya, Gunawan WIbisana mengungkapkan ada beberapa kendala yang dihadapi panitia PPMB yaitu kesulitan memperoleh surat perizinan dan konsep acara yang berubah-ubah. Namun, panitia telah berkoordinasi dengan pihak fakultas untuk menentukan kosep yang sesuai. 

Pihak fakultas telah mengalokasikan dana yang cukup besar untuk pelaksanaan PPMB 2023, Gunawan Wibisana menyampaikan bahwa dana yang diberikan oleh fakultas mencapai 2x lipat dari PPMB 2022. 

Bisa dibilang 2x lipat dari tahun kemarin…100 juta keatas tapi ngga nyampe 200 juta dan itu dana yang besar” ungkap Gunawan Wibisana (8/09)

Selain untuk kegiatan kognitif, dana akan digunakan untuk menggelar acara inaugurasi. Panitia PPMB FISIP 2023 telah mengandeng konsultan event untuk memastikan acara inaugurasi atau pengukuhan mahasiwa baru berjalan dengan meriah dan berkesan. Guest star yang dipilih untuk memeriahkan acara inaugurasi belum dapat disampaikan, namun kemungkinan bergenre pop, dangdut, atau jazz. 

Penulis: Amar Ardiansyah

Editor : Tim Redaksi LPM PRIMA FISIP

 

Debat dan Orasi BEM FISIP Telah Terlaksana, Tim Sukses Antusias Berikan Dukungan

LPM PRIMA, Jember – Pihak penyelenggara PEMIRA Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik telah menjalankan tahap Debat dan Orasi calon ketua dan wakil ketua BEM. Acara tersebut berlangsung pada tanggal 21 Juni 2023 secara terbuka dengan dihadiri oleh calon yang bersangkutan, mahasiswa, hingga tim sukses dari masing-masing calon yang turut antusias untuk memberikan dukungan kepada calon pilihannya.

Selain memberikan dukungan dengan menghadiri acara debat dan orasi, tim sukses dari masing-masing calon juga berkampanye melalui berbagai media.

“Kita sebagai timses juga melihat kondisi dan permasalahan FISIP seperhari ini, kita yang bertugas sebagai tim pemenangan menyebarkan gagasan-gagasan itu kepada warga FISIP, dengan bentuk apa? pamflet, story, dan lain sebagainya yang memang sudah diizinkan oleh KPUM sesuai dengan peraturan yang berlaku” jelas Alfiq selaku tim sukses dari paslon ketua dan wakil Ketua BEM nomor urut 01, Rabu (21/06)

Adapun kesan dan pesan yang disampaikan oleh Swandaru sebagai tim sukses paslon ketua dan wakil ketua BEM nomor urut 02 berkaitan dengan berjalannya proses Pemira yang telah berlangsung.

“Mungkin momen Pemira ini momen yang ditunggu-tunggu oleh warga FISIP kan, udah lama dari tahun 2019 dan baru offline lagi tahun 2023. Semua pengen merasakan vibes yang dulu pernah ada. Tapi ya memang kurang. Untuk kedepannya mungkin pastinya akan lebih seru melihat gambaran dari Pemira 2023 ini”  tuturnya, Rabu (21/06)

Selain Swandaru, Tegar selaku tim sukses dari paslon ketua dan wakil Ketua BEM nomor urut 01 turut menyampaikan bahwa dirinya mengapresiasi berjalannya proses PEMIRA secara luring. 

“Jadi saya sangat terkesima dengan adanya iklim-iklim yang demokratis di FISIP ini. Debat tadi saya melihat yaa 2 paslon sangat mempunyai kompeten sehingga adanya feedback antara 2 paslon itu sangat meriah dan juga berbobot” ucapnya, Rabu (21/06)

Sebagai bagian dari tim pemenangan, baik timses pasangan calon ketua dan wakil ketua BEM nomor urut 01 maupun 02, keduanya memiliki harapan agar calon yang didukung menjadi pilihan warga FISIP sebagai ketua dan wakil ketua BEM FISIP UNEJ tahun 2023. Kedua tim sukses meyakini bahwa calon yang mereka dukung mampu membawa FISIP menjadi lebih baik.  

Penulis : Hauriska

Editor   : Tim Redaksi LPM PRIMA

 

KPUM dan BANWASLU : Debat dan Orasi PEMIRA 2023 Berjalan Lancar

LPM PRIMA, Jember - Debat dan orasi Pemilihan Umum Raya (PEMIRA)  Fakultas Ilmu Sosial dan Politik digelar pada tanggal 20-21 Juni 2023 dengan lancar. Acara tersebut digelar di pendopo FISIP UNEJ dan dihadiri oleh sejumlah warga FISIP. Yunita selaku ketua KPUM menjelaskan persiapan dalam menyusun kegiatan Debat dan Orasi calon ketua dan wakil ketua BEM, calon ketua HMJ, dan calon anggota BPM.

Untuk persiapan dari awal sebelum sosialisasi hanya menghabiskan waktu selama sebulan. Kita sudah berbulan-bulan menyiapkan ini. Setelah kita break selama 2 tahun, tidak mengadakan debat dan orasi ini secara langsung, akhirnya di tahun ini kita (KPUM) dapat menyelenggarakan debat secara offline. Itu menjadi suatu kebanggaan sendiri karena sekarang kita menyelenggarakan secara langsung.” ujar Yunita Rabu (21/06)

Selain Ketua KPUM, ketua BANWASLU juga mengungkapkan bagaimana persiapan mereka sebagai panitia pengawas dalam berjalannya kegiatan ini. Ia juga mengaku sempat terjadi pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh timses yang hadir.

Dari BANWAS sudah melakukan PJ di titik-titik tertentu yang diawasi. Kan sudah ada tatibnya yakni tidak boleh mengumpat ataupun mengolok-olok dari timses lainnya. Itu sudah diawasi semua, dan sudah aman semua. Cuma ada satu yang melanggar tatib.” ungkap Luqman, Rabu (21/06)

Adapun harapan Yunita agar di tahun-tahun berikutnya PEMIRA dapat diadakan dengan lebih ramai sehingga dapat memantik mahasiswa untuk lebih melek terhadap calon pemimpinnya

“Jadi semoga tahun depan ini lebih ramai dan teman-teman dari FISIP ini, apa lagi ilmu sosial sosial dan politik lebih melek akan hal tersebut dan menghadiri: ini loh pemimpin kita. Seharusnya kita hadir,....” pungkas Yunita, Rabu (21/06).

Penulis : Rani Sherly

Editor : Tim Redaksi LPM PRIMA FISIP

 

Peringatan Pekan Penghilangan Paksa Internasional, Amnesty Chapter UNEJ Adakan Penyuaraan di FISIP

LPM PRIMA, Jember - Amnesty Chapter UNEJ mengadakan penyuaraan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dalam rangka memperingati Pekan Penghilangan Paksa Internasional. Kegiatan berlangsung pada tanggal 29-30 Mei mulai pagi hingga sore hari. Mereka melakukan penyuaraan dengan melukis dan menulis pada media yang disediakan. 

"Ini kita tuh lagi di pekan penghilangan paksa. mungkin temen-temen tau kan ada tragedi '98 dimana itu masa-masa reformasi. Banyak dari kita di masa itu yang notabene mahasiswa kan berjuang menyuarakan, berupaya menuju masa dimana hak bersuara itu harusnya diperoleh oleh semua kalangan, oleh semua masyarakat dan pemerintah tidak boleh membatasi hak masyarakat untuk bersuara," terang Fadil selaku bagian riset Amnesty Chapter UNEJ, Selasa (30/05)

Tujuan dari kegiatan ini untuk menyadarkan para mahasiswa terutama mahasiswa FISIP yang secara ilmu bersinggungan sekali dengan isu terkait HAM.

"Nah kita mau ngajak nih temen-temen, yuk sadar ada tragedi-tragedi penghilangan yang itu berdampak sekali kepada era saat ini. Kita berusaha buat menyadarkan temen-temen, nih loh di negara kita tuh masih ada pelanggaran HAM berat yang belum diusut tuntas. Seenggaknya temen-temen merasakan keresahan yang sama terhadap isu itu." jelas Fadil, Selasa (30/05)

Fadil juga menjelaskan bahwa melalui kegiatan ini, dapat membuktikan kepedulian mahasiswa terhadap isu penegakan Hak Asasi Manusia.

"Walaupun mungkin kegiatan seperti ini sekarang mungkin temen-temen rasakan agak dipandang sebelah mata dan dirasa tidak berefek apapun, tapi dengan kegiatan kecil seperti ini seenggaknya kita membuktikan bahwa mahasiswa masih peduli tentang isu-isu dan penegakan Hak Asasi Manusia" jelasnya, Selasa (30/05)

Antusiasme warga FISIP terkait kegiatan penyuaraan yang berlangsung selama dua hari ini juga cukup ramai, mahasiswa diberikan ruang yang bebas untuk menyuarakan pendapatnya. 

“Kemaren cukup rame ya,  mungkin bisa dilihat ada beberapa tulisan dari beberapa temen-temen yang nongkrong-nongkrong disini kita ajak menyuarakan. Kemudian  coret-coret bebas, kita buka ruang sebebas-bebasnya untuk mahasiswa FISIP menyuarakan apapun disini.” ujar Fadil, Selasa (30/5)

Fadil berharap agar mahasiswa tidak lupa terhadap penghilangan paksa yang terjadi di masa lalu

“Harapanku sebenernya mahasiswa tetep punya idealisme. Tetap diseimbangkan antara idealisme dan realitasnya, juga coba untuk melirik sejarah ke belakang dan menyadari bahwa apa yg terjadi di masa lalu itu akan berdampak hari ini dan seterusnya.” pungkasnya, Selasa (30/5)


Penulis: Allysa dan Hauriska

Editor: Tim Redaksi LPM PRIMA

 

Pembangunan Telah Dimulai, FISIP Akan Segera Miliki Kamar Mandi Difabel

LPM PRIMA, Jember – (29/05/2023) Sebagai salah satu prioritas pembangunan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas di lingkungan kampus dari sisi sarana-prasarana, FISIP akhirnya mulai melakukan pembangunan kamar mandi difabel yang terletak di lantai 1 Gedung D. 

Tak hanya membangun kamar mandi difabel, FISIP juga membangun kamar mandi non difabel. 

"Sebagian untuk difabel, satu kamar mandi. Kan difabel khusus, harus lebar, pintunya lebar tidak ada halangan. Sebelahnya itu untuk yang non difabel." ungkap Didik Eko selaku Wakil Dekan II, Kamis (25/05) 

Pembangunan kamar mandi difabel di FISIP sebelumnya direncanakan akan dilakukan pada akhir bulan Maret atau awal bulan April. 

"Harusnya mulai bulan April, saya ngga tau kendala apa di kantor pusat. Baru bisa dimulai dua minggu yang lalu kalau nggak salah. Seminggu yang lalu ya kalau nggak salah, itu sudah proses. Termasuk, kamar mandi itu yang di (Gedung D bawah aula) itu ada kamar mandi difabel dan kamar mandi untuk non difabel." jelas Wakil Dekan II, Kamis (25/05) 

Estimasi waktu pembangunan tersebut diharapkan dapat terselesaikan sebelum mahasiswa baru tahun ajaran 2023/2024 masuk, bersamaan dengan pembangunan yang sedang berjalan lainnya yakni pembangunan parkiran dan lapangan futsal. 

"Selesainya harus sama sebenernya, tapi persoalan teknik kita nggak tau ya. Sehingga kita berharap mahasiswa baru masuk, semua sudah selesai." ucap Wakil Dekan II, Kamis (18/05)

Apabila pembangunan kamar mandi difabel selesai, maka FISIP memiliki 13 kamar mandi dengan catatan tanpa pemisahan gender. 

Didik Eko juga menjelaskan rencana pemisahan gender dari kamar mandi umum yang tersedia. 

"Mungkin ini nanti dalam jangka panjang kita rehab termasuk kamar mandi (menunjuk kamar mandi belakang TU). Kemungkinan nanti kamar mandi kita hadapkan ke selatan. Sehingga bisa dipisah, kalo gitu kan nggak bisa dipisah (hadap ke mushola). Hanya memang kita nggak bisa secepatnya, karena kita memang terkendala dengan waktu anggaran." tuturnya, Kamis (25/05)

 

Penulis: Fatimah dan Hauriska

Editor: Tim Redaksi LPM PRIMA FISIP

Permudah Monitoring, FISIP Perbarui Sistem Pelayanan Operator Akademik

LPM PRIMA, Jember – (29/05/2023) Belakangan ini terlihat beberapa antrian mahasiswa di samping kanan dan kiri ruang Tata Usaha (TU) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Menurut Didik Eko Julianto selaku Wakil Dekan II, aktivitas tersebut merupakan sistem pelayanan operator akademik baru yang diterapkan oleh FISIP, dengan tujuan mempermudah pihaknya dalam melakukan monitoring

"Kalau jauh-jauh misalnya yang paling jauh pariwisata, saya gabisa monitor. Makanya saya ini sebetulnya ruangannya bukan disini (TU), ruangan saya di atas. Kenapa saya gak pernah kesana, biar tau kinerjanya. Nek aku neng nduwur (kalau aku diatas), gak tau." jelas Didik Eko Julianto, Kamis (25/05)

Selain itu, penerapan sistem pelayanan satu pintu dengan mengumpulkan operator akademik dalam ruangan yang sama juga bertujuan agar akses layanan menjadi lebih cepat.

"Yaa jadi layanan itu sekarang jadi 1 pintu, semua operator itu dikumpulkan di tengah sini. Supaya pelayanan itu menjadi cepat. Karena kalo di yang lama, kamu akan merasakan. Kadang kita akses, petugase sering metu (keluar). Kemudian mahasiswa yang gerombol (berkumpul), dilihat petugasnya gak ada. Itu didiskusikan, kalau sudah kumpul itu kan saling melihat." ucapnya, Kamis (25/05)

Pelayanan yang dimaksudkan bersangkutan dengan keperluan sehari-hari, seperti pemutihan presensi, pemrograman KRS, dan lain-lain sesuai dengan program studi masing-masing. 

Harapannya, sistem baru ini menjadi bentuk perubahan FISIP agar lebih baik lagi. 

"Jadi memang ya itu lah, kita coba supaya FISIP itu ada perubahan, bukan perubahan yang jelek tapi lebih baik. Oleh karena itu saya minta, ketika ada sesuatu yang kurang, langsung diperjelas aja." pungkas Didik Eko Julianto, Kamis (25/05)

 

Penulis: Hauriska L

Editor: Tim Redaksi LPM PRIMA FISIP

Mengatasi Keluhan Mahasiswa, FISIP Mulai Benahi Parkiran

LPM PRIMA, Jember – (26/05/2023) Setelah banyak mendapat keluhan dari mahasiswa mengenai lahan parkir yang becek dan licin. Akhirnya, FISIP mulai melakukan pembenahan parkiran dengan membangun pos penjaga parkiran baru. 

Menurut Wakil Dekan II, Didik Eko Julianto, pembenahan parkiran merupakan salah satu dari prioritas pembangunan yang ada di FISIP

"Jadi prioritas kita kamar mandi, futsal, parkiran, sama ruang dosen HI untuk akreditasi." jelasnya, Kamis (25/05) 

Setelah membangun pos penjaga parkir, selanjutnya parkiran akan dipaving. 

"Dimulai dari pos. Pos itu adalah untuk penjaga parkir. Jadi nanti parkiran itu masuk pos itu, kemudian semua dipaving." tutur Didik Eko, Kamis (25/05) 

Selama parkiran dipaving, maka lahan parkir sepeda motor akan dialihkan sementara. 

"Sementara selama itu pembangunan, nanti akan dialihkan di sisi ini (menunjuk bagian depan kantin) di depan kantin bisa. Sementara, nanti kalau udah selesai baru masuk lagi." pungkas Wakil Dekan II, Kamis (25/05) 

Proses pembangunan akan selesai dalam waktu kurang lebih dua bulan, sehingga saat kedatangan mahasiswa baru parkiran sudah tertata rapi. 

"Ya dua bulan itu. Jadi kira-kira mahasiswa baru nanti parkirnya sudah selesai." jelas Wakil Dekan II, Kamis (25/05) 

Didik Eko Julianto juga menjelaskan bahwa pembangunan parkiran seharusnya dimulai pada bulan April.

 "Harusnya mulai bulan April, saya ngga tau kendala apa di kantor pusat, baru bisa dimulai dua minggu yang lalu kalau ngga salah, seminggu yang lalu ya kalau ngga salah, itu sudah proses." ucapnya, Kamis (25/05) 

Wakil Dekan II berharap pembenahan parkiran FISIP bisa selesai sebelum datangnya mahasiswa baru tahun ajaran 2023/2024.

 

Penulis: Fatimah Alya

Editor: Tim Redaksi LPM PRIMA FISIP

FISIP Adakan Pagelaran Seni Budaya dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Nasional

LPM PRIMA, Jember - (26/05/2023) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember mengadakan pagelaran seni budaya dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada Kamis, 25 Mei 2023. Acara tersebut berlangsung dari pagi hingga sore hari. Dosen, tenaga kerja, dan mahasiswa FISIP turut serta berpartisipasi dalam acara ini.

Tema yang diusung dalam pagelaran seni budaya ini adalah “Menjadikan Seni dan Budaya Lokal sebagai Perekat Bangsa”. Tema tersebut diusul oleh Dekan FISIP yakni Djoko Poernomo. 

Tema besarnya itu adalah budaya sebagai perekat bangsa. Nah tema besar ini diambil oleh Pak Djoko sebagai tema besar itu sebagai upaya bagi kita generasi bangsa gitu ya dapat lebih mempererat hubungan diantara kami civitas akademik FISIP begitu dengan mempertunjukan gelar seni budaya,” ucap Margaretta selaku Ketua Panitia dalam acara ini, Kamis (25/05)

Pagelaran seni budaya dibuka dengan kirab keliling. Kemudian disusul dengan pertunjukan dari Dharma Wanita FISIP, dosen, mahasiswa hingga beberapa UKM, yakni Wisma Gita, Siklus, dan PSM Socialitice. Puncak acara ini adalah penampilan reog dari Padepokan Putra Sakti. 

Acara yang pertama kali diadakan ini, memperoleh antusiasme dari seluruh warga FISIP. Mereka turut memeriahkan dengan datang ke lokasi dan memakai baju adat maupun baju batik. 

Margaretta Andini Nugroho yang merupakan dosen program studi UPW sekaligus Ketua Panitia berharap supaya acara ini bisa menjadi agenda tahunan. 

Kebetulan tahun ini baru diadakan jadi memang ide kreatif dari atasan begitu ya. Bahwa apa ya yang bisa kita lakukan untuk memperingati hari kebangkitan nasional ini gitu. Tapi harapannya kalau bisa setiap tahun, menjadi agenda tahunan,” ucapnya pada Kamis (25/05)

Menurut Dekan FISIP, acara ini menjadi momentum bersatunya potensi yang dimiliki oleh civitas akademika. 

Kesannya, supaya kita bisa memfasilitasi seluruh potensi yang dimiliki oleh mahasiswa melalui ukm dan dharma wanita. Sehingga ini momentum yang bagus ya, untuk kita bersatu maka kita bisa menyalurkan segala potensi yang kita miliki,” ucap Djoko Poernomo, Kamis (25/05)

Kesan lain juga disampaikan oleh salah satu mahasiswa FISIP yang merasa terhibur dengan adanya pagelaran seni budaya ini. 

Menyenangkan, kalau bagi aku menghibur diri aku sendiri dan temen-temen,” ujar mahasiswa FISIP berinisial J

 

Penulis  : Allysa dan Abidah

Tim Editor : Tim Redaksi LPM PRIMA FISIP

KPUM: Surat Balasan Mengenai Regulasi E Vote dari Wakil Rektor 1 Tidak Menjawab

LPM PRIMA, Jember – (19/05/2023) Setelah kurang lebih satu bulan lamanya mengajukan surat kepada Wakil Rektor 1 untuk menanyakan regulasi e-vote dalam pemilihan umum. KPUM akhirnya mendapatkan surat balasan pada Jumat, 12 Mei 2023 lalu. Namun, dasar regulasi penggunaan e-vote yang dipaparkan dalam surat tersebut ternyata tidak menjawab pertanyaan dari KPUM.

Dalam surat balasan tersebut, terdapat dua jawaban mengenai regulasi penggunaan e-vote dalam pemilihan umum yang disampaikan oleh Wakil Rektor 1. Menurut Ketua KPUM, kedua regulasi tersebut tidak menjawab pertanyaan yang telah diutarakan.

Pertama, Surat Keputusan Rektor No 17 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Kalau kita mengkaji dan membuka, peraturan itu hanya menjelaskan terkait dengan Penyelenggaraan Pendidikan, tidak terkait dengan e-voting. Kedua, terkait dengan PKPUM No 3 tahun 2017. Nah, peraturan itu memang sudah kadaluarsa, sudah ada yang terbaru. Istilahnya kalau di KPUM tingkat fakultas itu adalah petunjuk teknisnya, begitu. Regulasi kedua itu tidak dijelaskan peraturan yang di tingkat fakultas. Tapi cuma menjelaskan peraturan di tingkat universitas.” jelas Yunita, Kamis (18/05)

Menurut Yunita, apabila Peraturan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (PKPUM) Nomor 3 tahun 2017 dijadikan pedoman, maka seharusnya KPUM fakultas tidak perlu membuat petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) sendiri.

Kalau misal memang itu dijadikan pedoman, berarti fakultas sama universitas harusnya tidak sendiri-sendiri. Kita hanya satu pedoman. Harusnya KPUM (fakultas) ini tidak ada juklak sama juknisnya. Tapi kan itu yang menjadi kayak rancu gitu ya.” lanjutnya lagi, Kamis (18/05)

Ghivari selaku Sekretaris Umum KPUM menyayangkan hasil balasan surat dari Warek 1 yang terhitung lama, namun tidak menjawab terkait pertanyaan regulasi yang diinginkan oleh pihaknya. 

"Intinya kami belum mendapatkan jawaban, bahkan tidak mendapatkan jawaban yang pas. Karena jawaban yang mereka kirim atau yang mereka balas kepada kami itu tidak benar-benar mengatur adanya e-voting tersebut. Jadi, kami juga heran pada mereka karena selama 1 bulan ini memikir jawaban yang memang hasilnya ini tidak benar-benar memiliki urgensi kepada e-voting. Jadi kami sangat menyayangkan hal itu." ungkap Ghivari, Kamis (18/05)

 

Penulis: Fatimah dan Hauriska

Editor: Tim Redaksi LPM PRIMA FISIP

BANWASLU Adakan Rapat Koordinasi, Hasilkan Poin Audiensi oleh Aliansi Ormawa FISIP

LPM PRIMA, Jember – (19/05/2023) Pada 18 Mei 2023, Badan Pengawasan Pemilihan Umum Raya (BANWASLU) mengadakan rapat koordinasi menyoal kelanjutan Pemira Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember 2023. Berjalannya rapat koordinasi menghasilkan keputusan berupa poin-poin audiensi yang akan diajukan pada pihak Dekanat untuk keberlangsungan Pemira. Poin-poin tersebut dirumuskan oleh Aliansi Organisasi Mahasiswa FISIP. Wibi selaku Sekretaris Umum BANWASLU 2023 menjelaskan bahwa rapat koordinasi ini dihadiri oleh BANWASLU, KPUM dan perwakilan UKM FISIP Universitas Jember. 

“Yang pertama kita selaku tuan rumah (BANWASLU), yang kedua KPUM sebagai tokoh utama dari Pemira, yang ketiga perwakilan UKM yaitu 1 orang dan UKM yang hadir ada 8 UKM, kemudian ada lembaga pers mahasiswa yaitu PRIMA.” jelasnya, Kamis (18/05)

Ia menerangkan bahwa adanya rapat koordinasi ini sebagai upaya KPUM dan BANWASLU yang membutuhkan suara mahasiswa. Selain itu, adanya rapat ini juga dianggap lebih efisien dengan memanfaatkan waktu agar tidak terjadi kemoloran yang semakin lama. 

“...kemarin sudah dipantik bahwa kita BANWASLU dan KPUM bener-bener butuh suara dari mahasiswa. Misalkan rapat koordinasi antara BANWASLU dan KPUM hanya meluruskan saja, hanya komunikasi saja itu menurutku kurang. Untuk melakukan rapat koordinasi lagi yang kedua itu (bersama UKM) maksudnya nggak efisien. Nah itu memakan waktu lebih panjang, dan menyebabkan kemoloran makin lama.” ungkapnya, Kamis (18/05)

Dalam rapat koordinasi tersebut, sejumlah UKM yang hadir sepakat untuk bersatu membentuk Aliansi Organisasi Mahasiswa FISIP untuk bersama-sama melakukan audiensi kepada pihak Dekanat dengan BANWASLU dan KPUM.

Sejalan dengan BANWASLU, Ghivari selaku Sekretaris Umum KPUM FISIP 2023 menjelaskan bahwa poin yang akan disampaikan dalam audiensi telah dirumuskan dalam rapat koordinasi sebagai bentuk kooptasi bersama seluruh Ormawa di FISIP. “Kita kooptasi bersama seluruh Ormawa di FISIP. Jadi kita nanti majunya audiensi atas nama mahasiswa, bukan lagi atas nama KPUM” Jelas Ghivari, Kamis (18/05)

Kedepannya, KPUM dan seluruh anggota forum yang menghadiri rapat koordinasi menyepakati dan memiliki target bahwa Pemira akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan Juni 2023 sesuai dengan hasil rumusan poin audiensi yang telah dideklarasikan.

 

Penulis: Hauriska Lukamaningtiyas

Editor: Tim Redaksi LPM PRIMA FISIP

Tak Kunjung Terlaksana, Koalisi UKM FISIP Layangkan Press Release Kejelasan PEMIRA pada KPUM

LPM PRIMA, Jember – (18/05/2023) Kepastian pelaksanaan Pemilihan Umum Raya (PEMIRA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember hingga saat ini masih belum menemui titik terang. Pelaksanaan PEMIRA  yang seharusnya menjadi wadah regenerasi organisasi mahasiswa, seperti BEM, BPM, dan HMJ juga terhambat. Kondisi tersebut membuat koalisi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik melayangkan press release yang ditujukan kepada KPUM dan BANWASLU.

Press release tersebut dilayangkan pada Rabu, 17 Mei 2023 dan ditandatangani oleh 9 UKM, yakni UKM Futsal dan Sepakbola, UKM Bola Voli, UKM Badminton, UKM Kewirausahaan, UKM Wisma Gita, UKM Solagratia, UKM Socialitice, UKM Protokol, dan UKM Mapalus. 

Menurut Ghifarizky Zannu selaku Ketua UKM Badminton, press release dari koalisi UKM ini diinisiasi oleh UKM-Olahraga yang ada di FISIP.

Yang pertama inisiasi dari UKM-Olahraga, mengingat kemarin ada Dekan Cup secara berbarengan dan diinisiasi atau juga berpartner dengan BEM. Jadi kita sebagai UKM-Olahraga juga menginginkan sesuatu yang lebih baik dan lebih meriah lagi untuk Dekan Cup tahun ini. Jadi berawal dari situ maka kami memutuskan untuk mengajak kepada seluruh UKM, perwakilan dari mahasiswa, untuk menyongsong dan juga mengawal jalannya PEMIRA FISIP 2023.” ujarnya, Kamis (18/05)

UKM-Olahraga merasa perlu untuk mendorong KPUM segera melaksanakan PEMIRA, karena saat ini mereka tengah terdesak oleh Rektor Cup.

“Kita terdesak oleh Rektor Cup. Kalau kita ingin mengikuti Rektor Cup, tentunya kita harus mengadakan Dekan Cup untuk melakukan seleksi pemain. Jadi kalau kita udah Rektor Cup, kemudian kita belum Dekan Cup. Bagaimana kita menentukan pemain-pemain untuk dibawa ke Rektor Cup.” jelas Zannu, Kamis (18/05)

Tujuan dari adanya press release ini adalah meminta informasi tentang kejelasan PEMIRA kepada KPUM dan BANWASLU. “Jadi tujuannya kan itu sudah jelas bahwasanya di poin kedua ada KPUM segera melakukan klarifikasi dan konferensi pers mengenai kejelasan dari PEMIRA 2023.” ungkap Zannu, Kamis (18/05)

Meskipun hanya ditandatangani oleh 9 UKM, akan tetapi menurut Ghifarizky Zannu press release ini disetujui oleh seluruh UKM yang ada.

UKM di FISIP kalau nggak salah ada 13, tentunya sebagai mengatasnamakan UKM kita juga menghubungi semuanya. Dan aslinya semuanya itu setuju, tetapi ditanda tangan tersebut ada 9 UKM. Dan sisanya itu bisa dikatakan mungkin karena kesibukan masing-masing. Jadi konfirmasi dari beberapa UKM yang tidak tanda tangan itu sedikit setelah release itu dilakukan.” tuturnya, Kamis (18/05)

Output yang diharapkan oleh koalisi UKM dari adanya press release adalah kejelasan dan klarifikasi dari KPUM terhadap kondisi PEMIRA  2023. 

 

Penulis: Fatimah Alya 

Editor: Tim Redaksi LPM PRIMA FISIP

5 Bulan Pemira Molor, Mengapa BANWASLU Baru Meminta Kejelasan Sekarang

LPM PRIMA, Jember - (18/05/2023) Badan Pengawas Pemilihan Umum (BANWASLU) pada hari Selasa, 16 Mei 2023 melalui  postingan instagram @banwaslufisip melayangkan press release yang berisi tentang permintaan kejelasan pelaksanaan Pemira kepada KPUM (Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa). 

Luqman selaku Ketua BANWASLU menyampaikan bahwa press release dilayangkan guna meminta kejelasan kepada KPUM terkait pelaksanaan Pemira, BANWASLU menilai KPUM selama satu bulan terakhir mengalami stagnasi dan tidak ada perkembangan. 

“Memang BANWASLU melayangkan press release karena satu bulan kemarin KPUM stuck. BANWASLU meluncurkan press release untuk menghimbau pada KPUM untuk menjelaskan kenapa satu bulan kemarin stuck” ujar Luqman, Rabu (17/05)

Luqman menjelaskan alasan BANWASLU baru meminta kejelasan pelaksanaan Pemira kepada KPUM setelah molor hampir 5 bulan. Ia mengatakan bahwa untuk melayangkan surat teguran harus berlandaskan bukti nyata. Pada bulan-bulan sebelumnya BANWASLU menilai KPUM masih menjalankan tugasnya, sedangkan pada satu bulan kemarin KPUM dirasa tidak ada perkembangan sehingga perlu dilayangkan surat teguran. 

“Jadi gini, untuk melayangkan surat teguran harus ada landasan bukti nyata, kalo kemarin memang molor tapi KPUM bergerak masih mengusahakan ada perkembangan. Jadi kalo BANWASLU membuat surat teguran tapi KPUM menjalankan tugasnya kan jadi lucu, nggak ada landasannya. Kalo ini jelas, satu bulan kemarin stuck ga ada perkembangan. Jadikan jelas kita naikan press release seperti itu” ungkap Luqman, Rabu (17/05)

Luqman menambahkan bahwa pihaknya akan mengadakan rapat koordinasi dengan KPUM pada hari Kamis, 18 Mei 2023 yang akan dihadiri oleh seluruh anggota BANWASLU dan anggota KPUM dengan fokus rapat meminta kejelasan stagnasi KPUM selama satu bulan terakhir. 

“Besok ada rapat koordinasi bersama KPUM, seluruh anggota BANWASLU dan anggota KPUM harus hadir semua. Untuk fokus rapat meminta kejelasan kenapa satu bulan kemarin tidak ada pergerakan, kenapa kok stuck, katanya pengen cepat Pemira selesai. Itu yang harus kita tanyakan pada KPUM, biar semua tau dari BANWASLU dan mahasiswa fisip” jelas luqman, Rabu (17/05)

 

Penulis: Amar A

Editot: Tim Redaksi LPM PRIMA FISIP

Operator Kemahasiswaan FISIP: Apresiasi Fakultas Terhadap Kegiatan Pemilu Raya Itu Sangat Tinggi Sekali

LPM PRIMA, Jember – (10/05/2023) Belum ditemukannya titik temu antara pihak dekanat dengan KPUM sebagai penyelenggara PEMIRA mengenai sistem pemungutan suara yang akan dipakai, menyebabkan regenerasi ormawa di FISIP menjadi terhambat. Saat ditemui oleh Tim Pribadi Merdeka Mahasiswa, Dekan FISIP bersama dengan Operator Kemahasiswaan FISIP  menekankan bahwa fakultas telah mengapresiasi penuh pelaksanaan PEMIRA. 

Menurut Barlean Bagus Satrio Aji selaku Operator Kemahasiswaan FISIP, apresiasi fakultas terhadap PEMIRA terlihat dari inisiatif Dekan FISIP yang mengadakan rapat untuk mensukseskan pelaksanaan PEMIRA.

Apresiasi fakultas terhadap kegiatan pemilu raya itu sangat tinggi sekali. Ini sempat menjadi surprise juga bahwa Pak Dekan pernah mengajak kami untuk rapat, intinya kami harus mensukseskan pemilu raya, dan Pak Wakil Dekan III itu pada saat rapat itu juga mengatakan surprise, tidak menyangka Pak Dekan mengajak kami rapat seperti itu.” jelasnya, Selasa (09/05)

Rapat tersebut dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, Wakil Koordinator Pokja Kemahasiswaan dan Akademik, Wakil Koordinator Bidang BUMN, dan Operator Kemahasiswaan FISIP. 

Kemudian dalam wawancara sebelumnya, KPUM menjelaskan bahwa mereka tengah menanyakan regulasi penggunaan e-vote kepada Wakil Rektor I, namun belum ada surat balasan hingga saat ini.

Kami juga terima tembusan surat yang diluncurkan oleh teman-teman kepada Wakil Rektor 1. Surat tentang pertanyaan regulasi e-voting. Seinget saya sebelum lebaran itu mereka mengajukan, tapi sampai hari ini belum ada balasan.” jelas Barlean Bagus Satrio Aji, Selasa (09/05)

Menurut Dekan FISIP, regulasi penggunaan e-vote harus ditegakkan karena kita hidup di Universitas Jember. 

“Saya mengatakan di saat pertemuan kita harus tegakkan, tegak lurus tentang regulasi itu. Karena kita hidup di Unej, saya dosen Unej, Mas Bagus karyawan Unej, kalian mahasiswa Unej, harus ikuti peraturan yang ada di Unej. Tetapi sayang itu terjadi, adek-adek masih bertahan terus tidak mau e-voting. Sementara kita harus e-voting.” tutur Djoko Poernomo, Selasa (09/05)

Djoko Poernomo menjelaskan bahwa penggunaan e-vote di tengah perkuliahan secara luring ibarat sistem absensi Universitas Jember yang tetap menggunakan SISTER, meskipun perkuliahan dilaksanakan secara luring. 

Kalau pertanyaannya gini, kalo memang kita sudah luring kenapa kita absennya kok masih pakai SISTER? kenapa tidak diusulkan manual aja sekalian? ini debatable jadinya kan. Jadi supaya tidak debatable, bertahan terus, ikuti saja regulasinya.” tuturnya, Selasa (09/05)

Dalam akhir wawancara, Barlean Bagus Satrio Aji berharap supaya kita bersama-sama mendukung apa yang telah disupport oleh Dekan. 

Mari kita sama-sama saling bergandengan tangan, mendukung apa yang sudah disupport oleh Dekan. Jadi Dekan sudah sangat apresiasi terhadap pemilu raya, mari kita sama-sama untuk mewujudkan itu. Sehingga dukungan Dekan ini tidak muspro.” tutupnya, Selasa (09/05)

 

Penulis: Fatimah Alya

Editor: Tim Redaksi LPM PRIMA FISIP