
Mengapa Banyak Negara Membayar Orang Untuk Meninggalkan Kota dan Pindah ke Desa
Menurut World Bank dalam Urban Development Overview, sekitar 56% dari populasi dunia atau kurang lebih 4,4 miliar orang tinggal di perkotaan. Lebih dari 80% Produk Domestik Bruto global diperoleh dari kota.
Sebenarnya urbanisasi dapat memberikan kontribusi kepada pertumbuhan berkelanjutan (sustainable growth) melalui peningkatan produktivitas dan inovasi yang dikelola dengan baik. Namun seiring dengan skala dan peningkatan urbanisasi yang cepat membawa tantangan, seperti harga tanah yang mahal; infrastruktur dan sistem transportasi yang layak; layanan kebutuhan dasar; dan pekerjaan.
Problematika kota akibat urbanisasi mendorong pemerintah untuk membujuk orang yang tinggal di perkotaan agar berpindah ke area pedesaan, atau biasa disebut dengan istilah ruralisasi. Tujuannya untuk meningkatkan populasi dan pertumbuhan ekonomi di pedesaan.
Dilansir dari Forbes, berikut beberapa negara yang menawarkan insentif untuk penduduk yang hidup di kota berpindah ke pedesaan.
1. Albinen, Swiss
Daerah ini berada di pegunungan Alpen Swiss dengan populasi kurang dari 250 penduduk. Pemerintah Swiss menawarkan €50.000 untuk keluarga yang mau pindah ke sana. Pemerintah Swiss juga menawarkan €25.300 untuk orang dewasa usia dibawah 45 tahun dan €10.200 per anak untuk pindah ke daerah ini. Tawaran ini terbuka untuk warga negara Swiss dan orang asing yang memenuhi syarat dan telah mendapat izin tinggal “izin C”.
2. Rubiá, Spanyol
Desa Rubiá akan memberikan uang kepada penduduk baru, terkhusus keluarga dengan nominal mencapai €150 sebulan agar tinggal disana. Tawaran ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah siswa di sekolah-sekolah lokal.
3. Calabria, Italia
Jumlah penduduk di wilayah kurang dari 2.000 orang, pemerintah bertujuan untuk memerangi depopulasi di wilayah ini dengan menawarkan €28.ooo kepada orang yang bersedia pindah ke desa ini. Mereka yang tertarik untuk mendaftar harus berusia kurang dari 40 tahun dan pindah ke wilayah ini dalam waktu 90 hari setelah pendaftaran mereka disetujui.
4. Sardinia, Italia
Pulau Sardinia merupakan sebuah pulau yang terkenal dengan pantai berpasir yang indah menawarkan €15.000 kepada orang yang mau pindah ke daerah ini, sebagai upaya untuk memperbaiki tren jumlah penduduk yang semakin berkurang. Agar memenuhi syarat, untuk mendapatkan insentif orang harus pindah ke kotamadya Sardinia yang memiliki populasi kurang dari 3000 orang. Penerima harus tinggal di sana penuh waktu dan mendaftar untuk tempat tinggal permanen di Sardinia dalam waktu 18 bulan setelah kedatangan.
Selain negara-negara Eropa di atas, melansir dari The Guardian negara Asia seperti Jepang juga memberikan insentif sebesar 1 juta yen atau setara Rp 119 juta per anak bagi keluarga yang bersedia meninggalkan Tokyo. Skema ini digunakan dalam rangka mengurangi populasi di Tokyo. Pemerintah Jepang ingin mendorong perkembangan wilayah lain yang mengalami penyusutan populasi.
Penulis: Amar Ardiansyah
Editor: Tim Redaksi LPM PRIMA FISIP

Filosofi Kaizen : Peraturan Satu Menit dalam Pengembangan Diri
Setiap orang memiliki keinginan untuk belajar agar dapat mengembangkan dirinya. Sebagai contoh, kamu ingin belajar bahasa asing atau kamu ingin belajar memainkan gitar, dan sebagainya. Akan tetapi, dari beberapa daftar yang ingin kamu pelajari, tidak ada yang berjalan dengan lancar karena kamu “malas” dan menunda - nunda pekerjaan yang ingin kamu lakukan. Disinilah filosofi Kaizen dapat kamu pakai.
Apa itu Kaizen?
Kaizen merupakan filosofi yang digunakan masyarakat Jepang agar lebih produktif. Istilah Kaizen (改善) berasal dari kata Kai (改) yang berarti perubahan dan Zen (善) bijaksana. Dengan begitu, Kaizen dapat dikatakan perubahan diri secara perlahan tapi terus menerus dan bijaksana.
“Kaizen is everyday improvement-every day is a challenge to find a better way of doing things. It needs tremendous self-discipline and commitment.” (Masaaki Imai, Founder of Kaizen Institute)
Prinsip dari Kaizen adalah melakukan perubahan baik itu dari kegiatan kecil ataupun besar, tetapi harus dilakukan secara berkala setiap hari dengan waktu yang sama. Dalam kebudayaan Jepang, Kaizen dikenal sebagai prinsip satu menit untuk pengembangan diri yang artinya prinsip yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu selama satu menit setiap hari di waktu yang sama. Bahkan untuk orang yang malas pasti bisa melakukan sesuatu untuk waktu satu menit tersebut. Tidak harus berjam-jam tapi kamu bisa melakukannya dari hal kecil yaitu satu menit. Apabila prinsip satu menit berhasil dilakukan dalam jangka panjang, nantinya kamu bisa menaikkan lagi menjadi lima menit, setelahnya kamu bisa jadikan 30 menit atau setelahnya lagi bisa satu jam dan seterusnya. Hal yang paling penting dalam prinsip Kaizen adalah proses dan effort yang dimiliki. Karena kemalasan disebabkan oleh ambisi yang kurang atau terbebani dengan proses yang berat. Dengan begitu, prinsip Kaizen sangat cocok untuk melawan kemalasan.
Menerapkan Kaizen dalam Kehidupan Sehari - hari
Terdapat lima langkah untuk menerapkan filososfi Kaizen dalam melawan kemalasan dan berhasil mengembangkan diri, antara lain :
- Menentukan apa yang akan dilakukan (plan/to-do-list)
Menentukan dan melakukan kegiatan-kegiatan yang ingin dilakukan dengan prinsip satu menit yang sebelumnya secara konsisten. Poin penting tahap ini adalah membentuk kegiatan yang konsisten dan mengubah pemikiran “perubahan itu susah dan butuh waktu lama” menjadi pemikiran “perubahan itu mudah” dengan menggunakan kegiatan kecil prinsip satu menit tadi.
- Membuat suasana nyaman
Membuat susana menjadi nyaman ketika melakukan kegiatan (good mood). Lingkungan juga dapat mempengaruhi proses kegiatan, tidak mungkin seseorang mau untuk melakukan sesuatu jika dipaksa atau dibawah tekanan. Membuat suasana nyaman bisa dilakukan seperti memutar musik, memainkan permainan kecil, atau kegiatan kecil yang bisa membuat suasana hati gembira sebelum melakukan kegiatan utama.
- Mempercayai proses (trust the process)
Prinsip satu menit ini mungkin terlihat cukup remeh karena waktu satu menit yang ditekankan ini. Akan tetapi, dari satu menit yang “konsisten” dapat menghasilkan proses yang diharapkan. Dengan percaya pada proses, memiliki pikiran positif dan percaya akan ada kemajuan, maka perlahan hal tersebut membuahkan hasil yang diperkirakan.
- Rayakan hasil (sense of victory)
Merayakan setiap keberhasilan kecil yang dilakukan. Dengan begitu, akan membentuk kepercayaan diri untuk berhasil, merasakan kemenangan dari kegiatan kecil. Melakukan self reward dengan usaha yang sudah dilakukan seperti contoh, berlibur ke tempat yang ingin dikunjungi, family time, membeli makanan atau barang yang disukai, atau yang lebih sederhana lagi yaitu memuji diri sendiri. Alhasil sense victory tadi membuat kita ketagihan untuk melakukan kegiatan lagi (pengembangan diri).
- Evaluasi
Seperti yang diketahui, evaluasi atau refleksi diri untuk kedepannya menjadi lebih baik. Bukan berarti proses yang dilakukan sudah sempurna, tetapi masih perlu ditingkatkan lagi agar membantu pengembangan diri menjadi lebih baik.
Lakukan prinsip Kaizen ini jika ingin melawan kemalasan dalam mengembangkan diri. Cukup memulai selama satu minggu dan lihat perkembangannya, apakah berhasil untuk dirimu?
Penulis: Abidah Sholsholat
Editor: Tim Redaksi LPM PRIMA FISIP
Refrensi:
http://kaizen-corp.com/philosophy
https://in.kaizen.com/blog/post/2016/07/19/a-japanese-technique-for-overcoming-laziness